Salah satu desain rumah mewah di kaki Gunung Pancar, Sentul City |
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Sentul City Tbk optimistis mampu membukukan pendapatan sesuai proyeksi, sebesar Rp 600 miliar hingga akhir tahun seiring naiknya permintaan hunian mewah.
Direktur Sales and Marketing Sentul City, Syukurman Larosa mengatakan, permintaan rumah di Sentul City sebagian didominasi oleh kelompok masyarakat menengah atas yang bermukim di Jakarta.
"Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Jakarta mendorong naiknya permintaan hunian kelas menengah atas yang mengincar kawasan Sentul City sebagai hunian dan investasi, ” kata Syukurman.
Menurut Syukurman, sebagai satu kawasan hunian bergengsi, Sentul City terus membenahi diri dengan menambah fasilitas yang ada agar menjadi sebuah kawasan perkotaan yang mandiri .
Syukurman mengatakan, dengan mengedepankan konsep hunian ramah lingkungan, kawasan Sentul City memiliki taman seluas 27 hektar yang pada 2008 mendapatkan penghargaan MURI sebagai taman terluas di kawasan kota mandiri. Kawasan Sentul City juga didukung oleh keindahan panorama alam karena kawasan ini berada di kawasan gunung dan perbukitan.
“Ini yang menjadi alasan masyarakat untuk berinvestasi di Sentul City. Mereka tidak hanya mendapatkan suasana alam yang hijau, panorama alam yang luar biasa yang tidak mungkin didapatkan di lokasi lain, serta udara yang bersih karena terletak di ketinggian 300 M di atas laut," ujarnya.
Sentul City tercatat sebagai salah satu pengembang properti kota mandiri terbesar yang mengusung konsep ramah lingkungan.Kawasan ini mempunyai lahan seluas 3.100 hektar terletak di daerah Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Top Foreign Di bursa domestik, saham PT Sentul City, Tbk juga menunjukan perkembangan yang mengembirakan.
Bahkan dalam kurun dua bulan (Agustus hingga awal September) ini, saham perseroan berinisial BKSL itu sempat tercatat sebagai Top Foreign Buy dan Top Foreign Sell di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dan baru-baru ini, pada Kamis (6/8/2012) lalu, BEI mencatatkan saham Sentul City sebagai Top Foreign Buy, dengan jumlah pembelian sabanyak 17,2 juta saham dari total volume perdagangan saat itu sebanyak 32,3 juta lembar saham dengan senilai Rp 6,1 miliar.
Sumber: tribunnews.com (Rabu, 12 September 2012-editor: Hendra Gunawan).
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »